Ilmu Psikologi
Sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt
mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran
psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke
masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan
perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di
benua Amerika.
Tokoh-tokoh dalam Psikologi
Wilhelm Wundt
dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di Leipzig pada
tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt seringkali dianggap sebagai bapak
psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama kali
di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan
ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran.
Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk
penelitian tentang proses sensory (suatu proses yang dikelola oleh panca
indera). Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia
dan murid-muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di
kota tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai
titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari
ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang
orang sudah mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya
sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah
para filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang
dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi
disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan
eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di laboratoriumnya. Wundt
mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan
menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori. Buku-buku yang
pernah ditulisnya antara lain: “Beitrage Zur Theorie Der Sines
Wahrnemung” (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862),“Grund zuge
der Physiologischen Psychologie” (Dasar fisiologis dari gejala-gejala
psikologi, 1873) dan“Physiologische Psychologie”.
Ivan Petrovich
Pavlov dilahirkan di Rjasan pada tanggal 18 September 1849 dan wafat di
Leningrad pada tanggal 27 Pebruari 1936. Ia sebenarnya bukanlah sarjana
psikologi dan tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah
seorang sarjana ilmu faal yang fanatik. Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal
di bidang psikologi dimulai ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam
penelitian tersebut ia melihat bahwa subyek penelitiannya (seekor anjing) akan
mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan. Ia kemudian
mengeksplorasi fenomena ini dan kemudian mengembangkan satu studi perilaku(behavioral
study) yang dikondisikan, yang dikenal dengan teori Classical
Conditioning. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut
sebagai the unconditioned or unlearned stimulus – stimulus
yang tidak dikondisikan atau tidak dipelajari) dipasangkan atau diikutsertakan
dengan bunyi bel (bunyi bel disebut sebagai the conditioned or learned
stimulus – stimulus yang dikondisikan atau dipelajari), maka bunyi bel
akan menghasilkan respons yang sama, yaitu keluarnya air liur dari si anjing
percobaan. Hasil karyanya ini bahkan menghantarkannya menjadi pemenang hadiah
Nobel. Selain itu teori ini merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme,
sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan
pengembangan teori-teori tentang belajar.
Emil Kraepelin
dilahirkan pada tanggal 15 Pebruari 1856 di Neustrelitz dan wafat pada tanggal
7 Oktober 1926 di Munich. Ia menajdi dokter di Wurzburg tahun 1878, lalu
menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Pada tahun 1882 ia pindah ke Leipzig
untuk bekerja dengan Wundt yang pernah menjadi kawannya semasa mahasiswa. Dari
tahun 1903 sampai meninggalnya, ia menjadi profesor psikiatri di klinik
psikiatri di Munich dan sekaligus menjadi direktur klinik tersebut. Emil
Kraepelin adalah psikiatris yang mempelajari gambaran dan klasifikasi
penyakit-penyakit kejiwaan, yang akhirnya menjadi dasar penggolongan penyakit-penyakit
kejiwaan yang disebut sebagai Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders (DSM), diterbitkan oleh American
Psychiatric Association (APA). Emil Kraepelin percaya bahwa jika
klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul
dan penyebab penyakit kejiwaan tersebut akan lebih mudah diteliti. Kraepelin
menjadi terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan
yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentiapraecox dan
psikosis manic-depresif. Dimentia praecoxmerupakan
gejala awal dari penyakit kejiwaan yang disebutschizophrenia. Kraepelin
juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada
pemeriksaan psikiatri, antara lain menggunakan test psikologi untuk mengetahui
adanya kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal
dengan nama testKraepelin. Test tersebut banyak digunakan oleh
para sarjana psikologi di Indonesia pada era tahun 1980an.
Sigmund Freud
dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg (Austria), pada masa bangkitnya
Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23 September 1939. Ia adalah seorang
Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan keluarga pindah ke Viena,
dimana ia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Meskipun keluarganya
adalah Yahudi namun Freud menganggap bahwa dirinya adalah atheist. Semasa muda
ia merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya anak (dari tujuh
bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang lain hanya menggunakan
lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam hari dan satu-satunya anak yang
diberi sebuah kamar dan perabotan cukup memadai untuk menunjang keberhasilan
sekolahnya. Freud dikenal sebagai seorang pelajar yang jenius, menguasai 8
(delapan) bahasa dan menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun.
Setelah lulus ia memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi. Pada
tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya aliran
psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of Dreams yang
masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud memperkenalkan konsep yang
disebut “unconscious mind” (alam ketidaksadaran). Selama
periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku, tiga diantaranya adalah The
Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes
and Their relation to the Unconscious (1905). Pada tahun 1902 dia diangkat
sebagai profesor di University of Viena dan saat ini namanya mulai mendunia.
Pada tahun 1905 ia mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual (Theory
of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa seksualitas adalah
faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa pada masa balita pun
anak-anak mengalami ketertarikan dan kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori
Freud yang sangat terkenal adalah:
ü
The Oedipal Complex, dimana anak
menjadi tertarik pada ibunya dan mencoba mengidentifikasi diri seperti sang
ayahnya demi mendapatkan perhatian dari ibu
ü
Konsep Id, Ego, dan Superego
ü
Mekanisme pertahanan diri (ego defense
mechanisms)
Istilah
psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki beberapa makna yaitu:
(1) sebagai sebuah teori kepribadian dan psikopatologi, (2) sebuah metode
terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3) suatu teknik untuk
menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan individu yang tidak
disadari oleh individu itu sendiri.
Sejak the
Psychoanalytic Society (Perhimpunan Masyarakat Psikoanalisa) didirikan
pada tahun 1906, maka muncul beberapa ahli psikologi yang dua diantaranya
adalah Alfred Adler dan Carl Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di
seluruh dunia ketika ia melakukan perjalanan ke USA untuk menyelenggarkan
Konferensi International pertama kalinya. Freud dikenal sebagai seorang perokok
berat yang akhirnya menyebabkan dia terkena kanker pada tahun 1923 dan
memaksanya untuk melakukan lebih dari 30 kali operasi selama kurang lebih 16
tahun. Pada tahun 1933, partai Nazy di Jerman melakukan pembakaran terhadap
buku-buku yang ditulis oleh Freud. Dan ketika Jerman menginvasi Austria tahun
1938, Freud terpaksa melarikan diri ke Inggris dan akhirnya meninggal di sana
setahun kemudian.
Alfred Binet
dikenal sebagai seorang psikolog dan juga pengacara (ahli hukum). Hasil karya
terbesar dari Alfred Binet di bidang psikologi adalah apa yang sekarang ini
dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Sebagai
anggota komisi investigasi masalah-masalah pendidikan di Perancis, Alfred Binet
mengembangkan sebuah test untuk mengukur usia mental (the mental age atau
MA) anak-anak yang akan masuk sekolah. Usia mental tersebut merujuk pada
kemampuan mental anak pada saat ditest dibandingkan pada anak-anak lain di usia
yang berbeda. Dengan kata lain, jika seorang anak dapat menyelesaikan suatu
test atau memberikan respons secara tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diperuntukan bagi anak berusia 8 (delapan) maka ia dikatakan telah memiliki
usia mental 8 (delapan) tahun. Test yang dikembangkan oleh Binet merupakan test
intelegensi yang pertama, meskipun kemudian konsep usia mental mengalami revisi
sebanyak dua kali sebelum dijadikan dasar dalam test IQ. Pada tahun 1914, tiga
tahun setelah Binet wafat, seorang psikolog Jerman, William Stern, mengusulkan
bahwa dengan membagi usia mental anak dengan usia kronological (Chronological
Age atau CA), maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang
dimaksud “Intelligence Quotient”. Rumus ini kemudian direvisi oleh Lewis
Terman, dari Stanford University, yang mengembangkan test untuk orang-orang
Amerika. Lewis mengalikan formula yang dikembangkan Stern dengan angka 100.
Perhitungan statistik inilah yang kemudian menjadi definisi atau rumus untuk
menentukan Intelligensi seseorang: IQ=MA/CA*100. Test IQ inilah
yang dikemudian hari dinamai Stanford-Binet Intelligence Test yang
masih sangat populer sampai dengan hari ini.
Alfred Adler
dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat pada
tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Ia adalah seorang Yahudi yang
lahir dari keluarga yang termasuk dalam status sosial ekonomi kelas menengah
pada saat itu. Semasa muda Adler mengalami masa-masa yang sangat sulit. Ketika
ia berusia 5 tahun ia terkena penyakitpneumonia (radang paru-paru) yang
menurut dokter hampir mustahil untuk disembuhkan. Ketika mendengar kabar
tersebut, Adler berjanji jika ia bisa sembuh maka ia akan menjadi dokter dan
bertekad untuk memerangi penyakit yang mematikan tersebut. Akhirnya pada tahun
1895, setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya, ia benar-benar mewujudkan
tekadnya dan berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dari University of
Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit dalam. Tahun 1898, ia
menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan kemanusiaan dan
penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi-baginya
menjadi gejala, insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat
tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk
membahas masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian
menjadi pengikut setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Pada
tahun 1907, Adler menulis sebuah paper berjudul “Organ
Inferiority” yang menjadi pemicu rusaknya hubungan Freud dengan Adler.
Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya
mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi
dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Kelemahan-kelemahan organis inilah
yang justru membuat manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena
mendorong manusia untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Adler juga
tidak sependapat dengan teori psikoseksual Freud. Pada tahun 1911, Adler
meninggalkan kelompok diskusi, bersama dengan delapan orang koleganya, dan
mendirikan sekolah sendiri. Sejak itu ia tidak pernah bertemu lagi dengan
Freud.
Carl Gustav Jung
dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan wafat pada
tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah
sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural, dan fantasi. Ia menyakini
bahwa dirinya memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan berfantasi
bahwa dirinya merupakan dua orang yang berbeda. Jung lulus dari fakultas
kedokteran di University of Basel dengan spesialisasi di bidang psikiatri pada
tahun 1900. Pada tahun yang sama ia bekerja sebagai assistant di
rumah sakit jiwa Zurich yang membuatnya tertarik untuk mengetahui lebih jauh
tentang kehidupan para pasien schizophrenic yang akhirnya
membawa Jung melakukan kontak dengan Freud. Setelah membaca tulisan Freud yang
berjudul Interpretation of Dreams, Jung mulai melakukan
korespondensi dengan Freud. Akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di Vienna
tahun 1907. Dalam pertemuan tersebut Freud begitu terkesan dengan kemampuan
intelektual Jung dan percaya bahwa Jung dapat menjadi juru bicara bagi
kepentingan psikoanalisa karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap
sebagai orang yang patut menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung
kemudian terpilih sebagai presiden pertama International Psychoanalytic
Association pada tahun 1910. Namun pada tahun 1913, hubungan Jung dan
Freud menjadi retak. Tahun berikutnya, Jung mengundurkan diri sebagai presiden
dan bahkan keluar dari keanggotaan assosiasi tersebut. Sejak saat itu Jung dan
Freud tidak pernah saling bertemu.
John Broades
Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New
York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu filsafat di
University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan
disertasi berjudul “Animal Education”. Watson dikenal sebagai
ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang. Pada
tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi
komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi
direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945
ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.
John Watson
dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang
paling dikenal adalah“Psychology as the Behaviourist view it” (1913).
Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang
obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya
diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi
harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena
itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan
tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat
Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena
melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi. Peran Watson
dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pendidikan
dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning
tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak
mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim
untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: “Berikan kepada saya
sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan
kehendak saya”.
Max Wertheimer
dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880 dan wafat pada tanggal 12
Oktober 1943 di New York. Max Wertheimer dianggap sebagai pendiri psikologi
Gestaltbersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Max mempelajari
imu hukum selama beberapa tahun sebelum akhirnya dia mendapatkan gelar Ph.D. di
bidang psikologi. Dia kemudian diangkat menjadi professor dan sempat bekerja di
beberapa universitas di Jerman sebelum hijrah ke Amerika Serikat karena terjadi
perang di benua Eropa pada tahun 1934. Di Amerika ia bekerja di New School for
Research di New York city sampai akhir hayatnya. Pada tahun 1910, ketika
berusia 30 tahun, Max memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang
persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang disebut“stroboscope” (benda
berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalamkotak tersebut) di toko
mainan anak-anak. Setelah melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut,
dia mengembangkan teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori
Gestalt. Dalam bukunya yang berjudul “Investigation of Gestalt Theory” (1923),
Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt sebagai berikut:
ü
Hukum Kedekatan (law of proximity):
hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap
sebagai suatu totalitas.
ü
Hukum Ketertutupan (law of closure): Hal-hal
yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
ü
Hukum Kesamaan (law of equivalence): hal-hal
yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok
atau suatu totalitas.
Beberapa metodologi dalam
psikologi :
A. Metodologi
Eksperimental
Cara ini
dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.
(sumber : buku Psokologi, penulis : Abdul Rahman Shaleh, penerbit : Kencana
Prenada Media Group). Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya
suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan
ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan
penelitiannya, dan sebagainya.
B. Observasi
Ilmiah
Pada observasi
ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja.
Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat
diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku
orang-oranng yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara-pengendara
kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain prilaku
orang dalam bencana alam
C. Sejarah
Kehidupan
Sejarah
kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih
mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari ceritaibunya, seorang
anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai
tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup
serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.
D. Wawancara
Wawancara
merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang
diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya,
pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai
dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.
E. Angket
Angket merupakan
wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan sudah di susun secara
tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu. Dan orang yang diwawancaraipun
tinggal membaca pertanyaan yang diajukan. Lalu menjawabnya secara tertulis
pula. Lalu jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang
diselidiki.
F. Pemeriksaan
Psikologi
Dalam bahasa
populernya “pemeriksaan psikologi “ disebut juga dengan “psikotes”.Metode ini
menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh
para ahli yang benar-benar sudah terlatih alat-alat itu dapat dipergunakan
unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat
seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari
orang yang diperiksa itu.
Psikologi memiliki tiga fungsi
sebagai ilmu, yaitu:
a) Menjelaskan
Yaitu mampu
menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya
penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
b) Memprediksikan
Yaitu mampu
meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu
terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
c) Pengendalian
Yaitu
mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa
tindakan yang sifatnya prevensi atau pencegahan,intervensi atau treatment serta
rehabilitasi atau perawatan.
Pendekatan-pendekatan kepada
masyarakat pada ilmu psikologi :

Menurut
pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus
yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu
kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa
kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian
dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan banyak
sub-aliran.

Pendekatan
kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme)
aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum
melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental
sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

Pendekatan psikoanalisa
dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian
besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari
oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.
Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar
dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

Pendekatan
fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena
itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan
dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut
kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang
selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Kajian Psikologi adalah ilmu yang
luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya
dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada
perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya
adalah:
1. Psikologi
perkembangan
Adalah bidang
studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang
membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi
perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar
perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan
erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat
membentukkepribadian khas dari individu tersebut
2. Psikologi
sosial
bidang ini mempunyai
3 ruang lingkup, yaitu :
a.
studi tentang pengaruh sosial terhadap proses
individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi
(sifat)
b.
studi tentang proses-proses individual bersama,
seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain
c.
studi tentang interaksi kelompok, misalnya :
kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok,
persaingan, konflik
3. Psikologi
kepribadian
Adalah bidang
studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari
perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri
dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4. Psikologi
kognitif
Adalah bidang
studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses
belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
Wilayah Terapan Psikologi
Wilayah terapan psikologi adalah
wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian,
belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah
terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja
bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.
1. Psikologi
sekolah
Psikologi
sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam
mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk
membentuk mind set anak
2. Psikologi
industri dan organisasi
Psikologi
industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja
suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasimempelajari
bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan
anggota-anggotanya
3. Psikologi
kerekayasaan
Penerapan
psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk
meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human
error)
4. Psikologi
klinis
Adalah bidang
studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan
memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.
Komentar
Posting Komentar