Agama Islam dan Sumber Pengajarannya
A.
Pengertian Agama
Islam dan Ruang Lingkupnya
I.
Pengertian Agama
Islam
Agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan atau kepercayaan dan peribadaatan kepada Tuhan yang Maha kuasa serta
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Islam adalah
agama yang mengimani satu tuhan yaitu Allah SWT. Islam dapat dilihat dalam dua
segi, yaitu segi bahasa dan segi istilah.
a) Secara Etimologis (Bahasa)
Kata “Islam” berasal dari bahasa arab : “salima” yang mempunyai arti selamat. Dari kata itu
terbentuk aslama yang artinya
menyerahkan diri dan tunduk patuh. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT
(Q.S. 2:112)
“Bahkan, barang siapa aslama (menyerahkan diri)
kepada Allah, sedang Ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya
dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati.”
(Q.S.2:112)
Dari kata aslama itulah terbentuk kata islam. Pemeluknya di sebut sebagai
Muslim. Sebutan orang muslim dalam islam
terbagi menjadi dua, yaitu: Muslimin bagi Laki-laki dan Muslimat bagi
Perempuan. Orang yang memeluk Islam
berarti menyerahkan diri kepada Allah SWT dan siap patuh kepada ajaran-Nya.
Menurut pendapat Hammudah Abdalati, kata “Islam” berasal dari akar kata
Arab yaitu, “S-L-M” (Sin- Lam- Mim) yang
berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Pengertian religius menurut
Abdalati, Islam mempuyai arti sebagai penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan
ketundukkan atas hukum-Nya. Hubungan antara pengertian Islam yang asli dan
religi adalah erat dan jelas.
b) Secara Terminologis (Istilah)
Islam berarti
suatu nama bagi agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul.
Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai
segi dari kehidupan manusia.
Islam merupakan
ajaran yang lengkap , menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan
seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan
lingkungannya. Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi
Ibrahim, Nabi
Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan
nabi-nabi
lainnya.
Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa
secara
berantai
(estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu
angkatan ke
angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan
petunjuk bagi
manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman
dan rahim
Allah swt.
Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama yang
dihubungkan
dengan manusia yang mendirikan atau yang menyampaikan
agama itu
atau dengan tempat lahir agama bersangkutan seperti agama
Budha
(Budhism), agama Kristen (Christianity), atau agama Yahudi
(Judaism). Nama agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
ini
tidak dihubungkan dengan nama orang yang menyampaikan
wahyu itu
kepada manusia atau nama tempat agama itu mula-mula
tumbuh dan
berkembang.
Oleh karena
itu penamaan Muhamedanism untuk agama Islam dan
Mohammedan
untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan berabad-
abad oleh
orang Barat, terutama oleh para orientalis adalah salah.
Kesalahan ini
disebabkan karena para penulis Barat menyamakan
agama Islam
dengan agama-agama lain, misalnya dengan Chrisianity
yang
diajarkan oleh Jesus Kristus atau Budhism yang diajarkan oleh
Budha
Gautama dan lain-lain.
Ada 5 (lima) komitmen atau kerikatan seorang muslim dan
muslimat terhadap Islam. Komitmen tersebut adalah :
1. Meyakini, mengimani kebebaran agama Islam
seyakin-yakinnya.
2. Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan
benar.
3. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi,
keluarga dan masyarakat.
4. Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara
bijaksana disertai argumentasi yang meyakinkan dengan bahasa yang baik dan,
5. Sabar dalam berIslam, dalam meyakini mempelajari,
mengamalkan dan mendakwahkan agama Islam.
II.
Ruang Lingkup Agama
Islam
Secara garis besar ruang lingkup Islam terbagi atas tiga bagian yaitu:
Secara garis besar ruang lingkup Islam terbagi atas tiga bagian yaitu:
· Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT)
Hubungan manusia dengan penciptanya
terdapat Firman Allah SWT dalam (Q.S Az Zariyat:56)
“Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS. Az Zariyat: 56)
Dan terdapat juga di
dalam (Q.S Al Bayyinah:5)
` “Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus{1596}, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan demikian itulah yang lurus.” (Q.S.
Al Bayyinah:5)
· Hubungan manusia dengan manusia.
Agama Islam memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Seluruh konsep kemasyaraktan yang ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia.
Manusia
diciptakan Allah terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka hidup berkelompok
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Mereka saling membutuhkan dan saling mengisi
sehingga manusia juga disebut makhluk sosial, manusia selalu berhubungan satu
sama lain. Demikian pula keragaman daerah asal.
Tidak
pada tempatnya andai kata diantara mereka saling membanggakan diri. Sebab
kelebihan suatu kaum bukan terletak pada kekuatannya, kedudukan sosialnya,
warna kulit, kecantikan/ketempanan atau jenis kelamin. Tapi Allah menilai
manusia dari takwanya.
·
Hubungan manusia dengan makhluk
lainnya/lingkungannya
Seluruh
benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada di alam ini mengandung manfaat
bagi manusia. Alam raya ini berwujud tidak terjadi begitu saja, akan tetapi
diciptak oleh Allah dengan sengaja dan dengan hak.
“Tidakkah
kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi
dengan hak?” (QS. Ibrahim; 19)
Manusia
dikaruniai akal (sebagai salah satu kelebihannya), ia juga sebagai khalifah di
muka bumi, namun demikian manusia tetap harus terikat dan tunduk pada hukum
Allah. Alam diciptakan oleh Allah dan diperuntukkan bagi kepentingan manusia.
III.
Karakteristik Agama Islam
Memahami
karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena akan dapat
menghasilkan pemahaman Islam yang komprehen- sif. Beberapa karakteristik agama
Islam, yakni antara lain :
1. Rabbaniyah (Bersumber langsung dari
Allah s.w.t)
Islam
merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik dari aspek akidah, ibadah,
akhlak, syariat, dan peraturannya semua bersumber dari Allah s.w.t
2. Insaniyah ’Alamiyah (humanisme
yang bersifat universal)
Islam
merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk suatu kaum atau
golongan. Hukum Islam bersifat universal, dan dapat diberlakukandi setiap
bangsa dan negara.
3. Syamil Mutakamil (Integral
menyeluruh dan sempurna)
Islam
membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai dari yang masalah kecil
sampai dengan masalah yang besar.
4. Al-Basathah (elastis, fleksibel,
mudah)
Islam adalah
agama fitrah bagi manusia, oleh karena itu manusia niscaya akan mampu
melaksanakan segala perintah-Nya tanpa ada kesulitan, tetapi umumnya yang
menjadikan sulit adalah manusia itu sendiri.
5. Al-’Adalah (keadilan) Islam datang untuk
mewujudkan keadilan yang sebenar-benarnya, untuk mewujudkan persaudaraan dan
persamaan di tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah (jiwa),
kehormatan, harta, dan akal manusia.
6. Keseimbangan
(equilibrium, balans, moderat)
Dalam ajaran
Islam, terkandung ajaran yang senantiasa menjaga keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan material dan
spiritua serta antara dunia dan akhirat.
7. Perpaduan antara Keteguhan
Prinsip dan Fleksibilitas
Ciri khas
agama Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat prinsip
(tidak berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang
dari batas syariat.
8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap)
Hukum atau
ajaran-ajaran yang diberikan Allah kepada manusia diturunkan secara
berangsur-angsur sesuai dengan fitrah manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau
radikal.
9. Argumentatif Filosofis
Ajaran Islam
bersifat argumentatif, tidak bersifat doktriner. Dengan demikian Al-Quran dalam
menjelaskan setiap persoalan senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau
keterangan-
IV.
Fungsi, Tujuan dan Cita-Cita Islam
Terlaksananya tujuan hidup manusia merupakan perwujudan
diberlakukan nya fungsi-fungsi Islam dalam kehidupan manusida dan masyarakat
yang beriman dan bertakwa. Oleh karena itu untuk memahami fungsi-fungsi atau
kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut ini penjelasannya :
1. Islam Sebagai Agama Allah
Fungsi Islam sebagai agama Allah dinyatakan dalam
predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana kehadiran dan
kebenaran agama Islam nyata sepanjang zaman. Islam juga dinyatakan sebagai dinul
khalis yang berarti kesucian dan kemurnian serta keaslian Islam terjaga
sepanjang masa.
2. Islam sebagai Panggilan Allah.
Allah memanggil orang yang beriman dan bertakwa kepada
Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam agar supaya disampaikan dan
diajarkan kepada manusia . Oleh karena itu para rasul dan para pengikut nya
yang setia hanya mengajak manusia kepada Islam.
3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.
Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus
Orang yang beriman dan bertakwa yang memenuhi panggilan
Allah kepada Islam, tetap dalam Islam melaksanakan ajaran Islam, karena mereka
tahu dan mengerti bahwa Islam itu agama Allah. Merekalah yang sedang berjalan
pada jalan Allah yaitu sirathal Mustaqim(jalan yang lurus).
5. Islam Sebagai Tali Allah
Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat yang
mempersa- tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan
menegakkan agama Allah.
6. Islam Sebagai Sibgah Allah.
Sibgah
atau celupan yaitu zat pewarna yang memberikan warna bagi sesuatu yang
dicelupkan. Dengan Islam, Allah bermaksud memberkan warna atau corak kepadapa
manusia. Untuk mendapatkan corak atau warna tersebut adalah dengan jihad,
mengerahkan segala kemampuan nya dalam melaksanakan agama Allah. Muslim yang tersibghah
adalah Allah tetapkan sebagai saksi atas manusia dan yang sadar
akan
identitasnya serta tahu akan harga dirinya sebagai hamba Allah yang beriman dan
bertakwa.
7. Islam Sebagai Bendera Allah.
Islam sebagai bendera Allah di bumi. Bendera tersebut
mesti dikibarkan setinggi tingginya, sehingga tampak berkibar menjulang tinggi
di angkasa. Untuk mengibarkan atau menampakkan Islam, Allah mengutus Rasul-Nya
dengan Alquran dan Islam, sehingga dengan demikian kekafiran dan kemusrikan
akan dapat diatasi.
V.
Klasifikasi Agama dan Agama Islam
Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:
(1) Agama wahyu (revealed religion) atau agama langit dan
(1) Agama wahyu (revealed religion) atau agama langit dan
(2) Agama budaya (cultural religion /natural religion) yang disebut
juga agama bumi atau agama alam.
Agama wahyu mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1)Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya. Pada waktu agama wahyu
disampaikan malaikat (Jibril) kepada manusia pilihan yang disebut utusan atau
Rasul-Nya, pada waktu itulah agama wahyu lahir.
2)Agama tersebut disampaikan kepada manusia melalui Utusan atau Rasul Allah.
3)Memiliki kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan oleh Allah.
4)Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar,
Maha Mengetahui segala-galanya.
5)Sistem hubungan manusia dengan Allah dalam Agama wahyu, ditentu kan sendiri
oleh Allah dengan penjelasan lebih lanjut oleh Rasul-Nya.
6)Konsep ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni sebagai- mana yang
disebutkan dalam ajaran agama langit itu.
7)Dasar-dasar agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat manusia.
8)Sistem nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaras- kan
dengan ukuran dan hakikat kemanusiaan.
9)Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan
kebenarannya oleh ilmu pengetahuan(sains) modern.
10) Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil, yakni manusia yang
sempurna, manusia baik yang bersih dari noda dan dosa.
Sebagai
contoh agama yang masuk ke dalam kelompok agama wahyu adalah :
a)
Islam
b) Yahudi
c) Nasrani.
Sedangkan kelompok agama
budaya contohnya adalah:
a) Kong Hu Cu,
b) Budha
c) Hindhu.
Islam
sebagai agama wahyu, tentunya jika kesepuluh tolok ukur di atas diterapkan
kepada agama Islam, hasilnya adalah sebagai berikut :
1.
Agama Islam dilahirkan pada
tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.
2.
Disampaikan oleh Malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
3.
Meimiliki kitab suci Alquran
yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-Nyaselama 22 tahun 2
bulan 22 hari, mula-mula di Mekah dan kemudian di Madinah.
4.
Ajaran Islam mutlak benar
karena berasal dari Allah yang Maha Benar dan Maha Mengetahui segala sesuatu.
5.
Sistem hubungan manusia dengan
Allah disebutkan dalam Alquran, dijelaskan dan dicontohkan pelaksanaannya oleh
Rasul-Nya.
6.
Konsep Ketuhanan Islam adalah
tauhid, monoteisme murni, ke Esaan Allah, esa dalam Zat, esa dalam sifat , esa
dalam perbutan dan seterusnya.
7.
Dasar-dasar agama Islam
bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat manusia di manpun
dia berada.
8.
Nilai-nilai terutama
nilai-nilai etika (akhlak) dan estetika (keindahan) yang ditentukan oleh Agama
Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanu siaan.
9.
Soal-soal alam (semesta) yang
disebutkan dalam Agama Islam yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini
telah banyak dibuktikan kebenarannya oleh sains modern.
10.
Bila petunjuk, pedoman dan
tuntunan serta peringatan agama Islam dilaksanakan dengan baik dan benar akan
terbentuk insan kamil, manusia sempurna.
Adapun ciri-ciri
agama budaya (ardhi/bumi) adalah:
a. Tumbuh
secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
b. Tidak disampaikan oleh
utusan Tuhan (Rasul).
c. Umumnya
tidak memiliki kitab suci, walaupun ada akan mengalami perubahan-perubahan
dalam perjalanan sejarahnya.
d. Ajarannya
dapat berubah-ubah, sesuai dengan peruabahan akal pikiran masyarakatnya
(penganutnya).
e. Konsep
ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi adalah
monotheisme nisbi.
f. Kebenaran
ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia, masa, dan
keadaan.
g. System
nilai ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita pengalaman serta
penghayatan masyarakat yang menganutnya.
h. Hal-hal
yang disebut dalam agama budaya tentang alam sering dibuktikan kekeliruannya
oleh sains.
i. Pembentukan
manusia menurut agama budaya disandarkan masyarakat penganutnya yang belum
tentu diakui oleh masyarakat yang berbeda cita-cita, pengalaman dan
penganutnya. (Prof. H. Mohammad Daud Ali, S. H, 2010: 69-71)
VI.
Ruang Lingkup Ajaran Islam
Ruang lingkup ajaran islam
meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak
ü Aqidah
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir dan kepada qada’dan qadar.
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir dan kepada qada’dan qadar.
ü Syari’ah
Syari’ah arti
bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang mengatur
hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam seluruhnya,
peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah, dan
yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya
disebut Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa
dan haji termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi
dan tata caranya telah ditentukan secara parmanen dan rinci dalam al-Qur’an dan
sunnah Rasululah Saw.
Selanjutnya muamalah dapat dirinci lagi, sehingga terdiri dari:
·
Munakahat (perkawinan), termasuk di
dalamnya soal harta waris (faraidh) dan wasiat
·
Tijarah (hukum niaga) termasuk di
dalamnya soal sewa-menyewa, utang-piutang, wakaf.
·
Hudud dan jinayat keduanya
merupakan hukum pidana islam
Hudud ialah hukum bagi tindak kejahatan zina, tuduhan zina, merampok,
mencuri dan minum-minuman keras. Sedangkan jinayat adalah hukum bagi tindakan
kejahatan pembunuhan, melukai orang, memotong anggota, dan menghilangkan
manfaat badan, dalam tinayat berlaku qishas yaitu “hukum balas”
·
Khilafat
(pemerintahan/politik islam)
·
Jihad (perang),
termasuk juga soal ghanimah (harta rampasan perang) dan tawanan).
·
Akhlak/etika
Akhlak adalah
berasal dari bahasa Arab jamat dari “khuluq” yang artinya perangai atau tabiat.
Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian ajaran islam yang
mengatur tingkahlaku perangai manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan akhlak
dengan “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan
tanpa melalui pertimbangan fikiran”.
Akhlak ini meliputi akhlak manusia kepada tuhan, kepada nabi/rasul, kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada tetangga, kepada sesama muslim, kepada non muslim.
Dalam Islam selain akhlak dikenal juga istilah etika. Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat (Amin, 1975 : 3)
Jadi, etika adalah perbuatan baik yang timbul dari orang yang melakukannya dengan sengaja dan berdasarkan kesadarannya sendiri serta dalam melakukan perbuatan itu dia tau bahwa itu termasuk perbuatan baik atau buruk.
Etika harus dibiasakan sejak dini, seperti anak kecil ketika makan dan minum dibiasakan bagaimana etika makan atau etika minum, pembiasaan etika makan dan minum sejak kecil akan berdampak setelah dewasa. Sama halnya dengan etika berpakaian, anak perempuan dibiasakan menggunakan berpakaian berciri khas perempuan seperti jilbab sedangkan laki-laki memakai kopya dan sebagainya. Islam sangat memperhatikan etika berpakai sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Ahsab di atas.
Bab III
Penutup
1.
Kesimpulan
Kata “agama” ternyata sangat sulit didefinisikan. Sebabnya adalah mungkin
karena agama berbentuk keyakinan. Namun, dengan melakukan metode etimologis dan
terminologis, kita paling tidak dapat membayangkan makna dari kata “agama”.
Seacar garis besar ruang lingkup dibagi menjadi tiga, yaitu hubungan manusia dengan penciptanya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehen- sif. Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain : 1. Rabbaniyah 2. Insaniyah ’Alamiyah 3. Syamil Mutakamil 4. Al-Basathah 5. Al-’Adalah 6. Keseimbangan 7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas 8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) 9. Argumentatif Filosofis.
Dan fungsi, tujuan, cita cita agama Isalam disebutkan dalam point tersebu 1. Islam Sebagai Agama Allah 2. Islam sebagai Panggilan Allah. 3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah. 4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus 5. Islam Sebagai Tali Allah 6. Islam Sebagai Sibgah Allah. 7. Islam Sebagai Bendera Allah.
Seacar garis besar ruang lingkup dibagi menjadi tiga, yaitu hubungan manusia dengan penciptanya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehen- sif. Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain : 1. Rabbaniyah 2. Insaniyah ’Alamiyah 3. Syamil Mutakamil 4. Al-Basathah 5. Al-’Adalah 6. Keseimbangan 7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas 8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) 9. Argumentatif Filosofis.
Dan fungsi, tujuan, cita cita agama Isalam disebutkan dalam point tersebu 1. Islam Sebagai Agama Allah 2. Islam sebagai Panggilan Allah. 3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah. 4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus 5. Islam Sebagai Tali Allah 6. Islam Sebagai Sibgah Allah. 7. Islam Sebagai Bendera Allah.
2.
Saran
Dari pembahasan di atas pemakalah menyarankan kita untuk tahu tentang
pengertian agama. seperti apa yang di jabarkan tentang
pengertian agama secara etimologi, terminology dan fungsional, ini dapat di
terapkan dalam kehidupan kita sehari hari sehingga tidak ada kesalahan pahaman
tentang mengartikan kata .agama
demikian postingan kali ini, jika terdapat kesalahan dalam materi saya mohon dibenarkan agar menjadi postingan yg lebih sempurna dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar