Pola-pola Perilaku Tipikal Spesies
Untuk suatu pola
perilaku diklasifikasikan sebagai tipikal-spesies, semua anggota yang normal
dari spesies itu pasti memainkan perilaku dalam situasi tertentu. Perilaku
tipikal spesies muncul dari warisan genetik dari spesies yang mengalami
perkembangan, dengan kata lain, perilaku ini adalah “alamiah”. Tapi ini tidak
berarti lingkungan tidak memainkan peranannya dalam mempengaruhi spesies dalam
berperilaku. Dalam banyak kasus, kesempurnaan perilaku tipikal spesies ini
tergantung pada faktor lingkungan yang ada, ketika spesies tersebut sedang
tumbuh dan mengalami suatu proses tertentu.
Ada kemungkinan
juga bahwa spesies bisa berperilaku sama dengan lainnya, dikarenakan
sosialisasi yang didapatkan bersifat umum, sehingga setiap spesies yang berada
dalam lingkup tersebut bertindak sebagaimana yang didapat dari pengaruh
lingkungan tersebut. Banyak perilaku tipikal spesies terdiri dari pola-pola
perilaku yang relatif pasti dan pola-pola yang tidak dapat dirubah dari gerakan
yang dicetuskan oleh suatu stimulus tertentu, atau kejadian tertentu dalam
lingkungan. Stimulus itu disebut releaser dan perilaku yang dicetuskan oleh
stimulus itu disebut a fixed-action pattern (FAP).
Spesies
bertindak bisa dikarenakan faktor a fixed-action pattern (FAP), yaitu ada
pemicu atau pencetusnya oleh stimulus-stimulus dalam lingkungan yang
menciptakan suatu pola yang berdasarkan lingkungan.
Contoh pola prilaku tipikal
spesies
Munculnya
Species Manusia Baru Fenomena “Bocah Biru” belakangan ini menjadi perhatian
para ilmuwan di Rusia. Majalah Journal Trust Rusia pada 8 Desember 2005 lalu
melaporkan, berdasarkan penjelasan beberapa ilmuwan dari lembaga ilmu
pengetahuan sosial Rusia, diyakini bahwa di atas bumi saat ini telah muncul
suatu species “manusia baru” yang disebutnya sebagai “Bocah Biru”.
Para ilmuwan
mengatakan mereka memiliki kekuatan supernormal, dapat melihat fenomena ganjil,
dan dapat meramal peristiwa yang akan terjadi. Ciri khas mereka adalah
berinteligensi tinggi, berintuisi tinggi, sangat sensitif dan lain-lain. Dari
gambar foto medan energi ditubuhnya ditemukan, warna biru yang mewakili
kekuatan pola-pola Tipikal Spesies Manusia. Bila sampai pada manusia,
situasinya menjadi lebih rumit karena fleksibelitas perilaku yang sangat besar.
Bisa dikatakan perilaku manusia dipengaruhi oleh proses belajar dan oleh
kejadian-kejadian unik yang terjadi sehari-hari pada invidu. Belajar, ingatan,
dan berpikir memainkan peran yang besar dalam apa yang kita lakukan.
Warisan spesies
kita mungkin membuat kita lebih mungkin melakukan perilaku tertentu daripada
perilaku yang lain. Kita mungkin membangun atau memprogram perilaku-perilaku
tertentu tersebut. Misalnya, sifat alamiah kita memberi kemampuan untuk
menghasilkan dan memahami bahasa. Ini adalah masalah belajar.
Cara lain melihat dasar biologi
dan perkembangan perilaku manusia adalah dengan mempertimbangkan kemampuan otak
dan sistem syaraf yang membuatnya mungkin menghasilkan sebuah perilaku atau
tindakan tertentu. Otak manusia diperkirakan berisi 150 milyar sel syaraf,
disebut NEURON, yang masing-masing berhubungan dengan neuron lain, membuat
sejumlah hubungan yang besar sekali. Hubungan antar sel disebut SYNAPSES. Meski
banyak mempunyai hubungan, riset menunjukkan bahwa mereka-neuron- diatur dalam
suatu urutan, sel-sel tertentu hanya berhubungan dengan sel-sel tertentu yang
lain.
Neuron
Sel-sel syaraf atau neuron-neuron
adalah membawa informasi ke dalam sistem syaraf (nervous system). Neuron-neuron
datang dalam banyak ukuran dan bentuk. Macam-macam Neuron mempunyai hubungan
yang sangat erat dan mempunyai ciri umum tertentu. Masing-masing neuron
mempunyai satu sel tubuh yang berisi perlengkapan untuk mempertahankan neuron
tetap hidup, dan masing-masing neuron mempunyai dua jenis serat yaitu dendrit
dan axon.
Dendrit berfungsi membawa
informasi menuju sel tubuh. Axon berfungsi menghantar informasi tersebut ke
neuron yang lain atau ke otot kelenjar. Bila dendrit dari sel tubuh (cell body)
menerima informasi yang kemudian dihubungkan ke axon, arah transmisi adalah
dari dendrit ke axon.
Axon memiliki myelin sheath
(lapisan myelin) yang berwarna putih. Myelin sheath ini mempunyai peran penting
dalam mempengaruhi kemampuan neuron yang meneruskan informasi, yaitu
mempercepat impuls-impuls syaraf yang dikirim kembali ke axon, berupa membran
sel yang secara tiba-tiba menyelubungi sel tubuh, dendrit, dan axon, yang
fungsi pentingnya adalah untuk menghantarkan impuls-impuls syaraf. Skema
neuron-mempunyai berbagai fungsi. Sel-sel syaraf atau neuron dapat dibedakan
fungsinya, yaitu :
1.
Sel-sel tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsang (receptor).
2.
Sel-sel tubuh yang berfungsi sebagai penerus
rangsang (adjustor).
3.
Sel-sel tubuh yang berungsi sebagai penanggap
rangsang (affector).
Fungsi Dasar Neuron
Ketika suatu neuron beristirahat-tidak
meneruskan informasi, ada lebih banyak partikel-partikel bermuatan
positif-khususnya ion-ion stadium- di luar daripada didalam. Sebagai suatu
akibatnya, suatu muatan listrik yang kecil muncul melewati membran sel. Ini
dikenal sebagai suatu istirahat potensial (resting potential).
Komunikasi Antar Neuron.
Ketika suatu neuron distimulasi,
tindakan potensial menghasilkan perjalanan sepanjang membran sel dari densrit
ke axon, informasi itu dibawa melewati apa yang disebut SYNAPSIS, yaitu suatu
wilayah yang berdekatan diantara terminal button dari suatu neuron dan membran
dari sel lain. Langkah – langkah dalam tranmisi sinapsis terjadi bila terjadi
tindakan potensial.
Sistem Syaraf
Sistem saraf
merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media
untuk berkomunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai
pengendali berbagai sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormon.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, system saraf secara garis besar dapat di
bagi dalam system saraf pusat dan system saraf tepi.
Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan modulla spinalis yang mempunyai beragam pusat
dengan fungsi yang berbeda-beda. Dalam sistem saraf pusat ini terjadi berbagai
proses analisis informasi yang masuk serta proses sintesis dan
mengintegrasikannya. Pada dasarnya proses tersebut bertujuan untuk
mengendalikan berbagai system organ yang lain sehingga terbentuk keluaran
berupa prilaku mahluk hidup.
Sistem saraf
tepi terdiri dari saraf eferen, dan saraf motorik. Saraf eferen atau saraf
sensorik berfungsi untuk menyalurkan informasi yang berasal dari organ
reseptor. Sedangkan saraf motorik terbagi dua yaitu saraf motorik somatic dan
saraf motorik autonom. Saraf motorik somatik membawa impuls dari pusat ke otot
rangka sebagai organ efektor.saraf motorik autonom merupakan salah satu komponen system saraf
autonom yang mengendalikan otot polos, otot jantung dan kelenjar. Sistem saraf
autonom sebagai pusat pengendali otak. Dan berfungsi mengatur volume curah
jantung, fungsi pembuluh.
Pola-pola
Tipikal Spesies Manusia
Untuk suatu pola
perilaku diklasifikasikan sebagai tipikal-spesies, semua anggota yang normal
dari spesies itu pasti memainkan perilaku dalam situasi tertentu. Perilaku
tipikal spesies muncul dari warisan genetik dari spesies yang mengalami
perkembangan, dengan kata lain, perilaku ini adalah “alamiah”. Tapi ini tidak
berarti lingkungan tidak memainkan peranannya dalam mempengaruhi spesies dalam
berperilaku. Dalam banyak kasus, kesempurnaan perilaku tipikal spesies ini
tergantung pada faktor lingkungan yang ada, ketika spesies tersebut sedang
tumbuh dan mengalami suatu proses tertentu.
Ada kemungkinan
juga bahwa spesies bisa berperilaku sama dengan lainnya, dikarenakan
sosialisasi yang didapatkan bersifat umum, sehingga setiap spesies yang berada
dalam lingkup tersebut bertindak sebagaimana yang didapat dari pengaruh
lingkungan tersebut. Banyak perilaku tipikal spesies terdiri dari pola-pola
perilaku yang relatif pasti dan pola-pola yang tidak dapat dirubah dari gerakan
yang dicetuskan oleh suatu stimulus tertentu, atau kejadian tertentu dalam
lingkungan. Stimulus itu disebut releaser dan perilaku yang
dicetuskan oleh stimulus itu disebut a fixed-action pattern (FAP).
Spesies
bertindak bisa dikarenakan faktor a fixed-action pattern (FAP),
yaitu ada pemicu atau pencetusnya oleh stimulus-stimulus dalam lingkungan yang
menciptakan suatu pola yang berdasarkan lingkungan.
Pola-pola Tipikal Spesies
Manusia
Bila sampai pada manusia,
situasinya menjadi lebih rumit karena fleksibelitas perilaku yang sangat besar.
Bisa dikatakan perilaku manusia dipengaruhi oleh proses belajar dan oleh
kejadian-kejadian unik yang terjadi sehari-hari pada invidu. Belajar, ingatan,
dan berpikir memainkan peran yang besar dalam apa yang kita lakukan.
Warisan spesies kita mungkin
membuat kita lebih mungkin melakukan perilaku tertentu daripada perilaku yang
lain. Kita mungkin membangun atau memprogram perilaku-perilaku tertentu
tersebut. Misalnya, sifat alamiah kita memberi kemampuan untuk menghasilkan dan
memahami bahasa. Ini adalah masalah belajar.
Cara lain melihat dasar biologi
dan perkembangan perilaku manusia adalah dengan mempertimbangkan kemampuan otak
dan sistem syaraf yang membuatnya mungkin menghasilkan sebuah perilaku atau
tindakan tertentu.
Otak manusia diperkirakan berisi
150 milyar sel syaraf, disebut NEURON, yang masing-masing
berhubungan dengan neuron lain, membuat sejumlah hubungan yang besar sekali.
Hubungan antar sel disebut SYNAPSES. Meski banyak mempunyai
hubungan, riset menunjukkan bahwa mereka-neuron- diatur dalam suatu urutan,
sel-sel tertentu hanya berhubungan dengan sel-sel tertentu yang lain.
Neuron
Neuron (jaras)
adalah jenis tertentu dari sel yang khusus untuk menyimpan dan mengirimkan
informasi. Neuron ditemukan dalam otak, batang otak dan sumsum tulang belakang
serta sel-sel saraf yang mengirimkan informasi ke otot dan mengirim kembali
informasi sensorik (misalnya rangsangan sentuhan).
Ada sekitar 10
miliar dan 100 miliar neuron di otak; setiap neuron dapat terhubung dengan
sekitar 1000 lainnya. Mekanisme dasar dari belajar diyakini berupa perubahan
pada sambungan atau kekuatan hubungan antar neuron. Neuron melepaskan bahan
kimia yang disebut neurotransmiter ke dalam celah kecil yang disebut sinaps.
Neuron lainnya menerima bahan kimia ini dan aktivitas mereka mungkin diubah.
Neuron sangat bervariasi dalam ukuran, bentuk dan jenis neurotransmiter yang
dirilis. Sebagian besar neuron memiliki tiga komponen, yaitu badan sel, akson
dan dendrit.
Badan Sel
Badan sel saraf
merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel
saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi,
lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma
tempat transportasi sintesis protein.
Dendrit
Dendrit
merupakan perpanjangan dari neuron yang berbentuk seperti pohon. Kebanyakan
neuron memiliki beberapa dendrit, yang biasanya sangat pendek dan bercabang. Dendrit
adalah daerah-daerah input yang mengandung reseptor, masing-masing reseptor
menanggapi jenis neurotransmiter tertentu. Dendrit membentuk kontak sinaptik
dengan akson sel saraf lainnya untuk memungkinkan pengiriman impuls saraf.
Akson
Akson disebut
neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut
neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang
banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat
jalannya rangsangan. Ada dua macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur
dan fungsinya, yaitu:
1. Sel
saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari
reseptor yaitu alat indera.
2. Sel
saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke
efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau
diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
Perbedaan struktur dan fungsi dari ketiga jenis sel saraf tersebut lebih jelasnya bisa
Perbedaan struktur dan fungsi dari ketiga jenis sel saraf tersebut lebih jelasnya bisa
3. Sel
saraf penghubung Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi
menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini
banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan
adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.Saraf yang satu dengan saraf
lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis.
Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti
benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach)
dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer
impuls pada sinapsis.
dilihat pada
tabel di bawah ini. Tabel Perbedaan sel saraf sensorik, penghubung, dan motorik
No
|
Pembeda
|
Sensorik
|
Penghubung
|
Motorik
|
1
|
Ukuran Dendrit
|
Panjang
|
Pendek
|
Pendek
|
2
|
Ukuran Neurit
|
Panjang
|
Pendek
|
Panjang
|
3
|
Fungsi Dendrit
|
Menerima rangsangan dari reseptor
|
Menerima dan merusak rangsangan
|
Menerima rangsangan dari sel saraf lain
|
5
|
Fungsi Neurit
|
Meneruskan rangsangan ke sel saraf lain
|
Menerima dan meneruskan rangsangan
|
Meneruskan rangsangan ke efektor
|
Fungsi
Dasar Neuron
Fungsi dasar
jaringan saraf (neuron) adalah melakukan komunikasi. Fungsi tersebut tergantung
pada sifat-sifat khas dari badan saraf dan julurannya yang panjang. Sifat khas
tersebut tergantung pada dua sifat dasar protoplasmanya: Kemampuan untuk
bereaksi terhadap rangsangan fisik dan kimiawi.
Komunikasi Antar Neuron
Hubungan transmisi atau
komunikasi antar neuron terdiri dari hubungan:
1.
Gap Junction yang berarti komunikasi antara dua
sara yang dindingnya berdempetan atau melekat erat melalui suatu lubang yang
dapat dilalui oleh ion-ion molekul tertentu, contoh pada otot jantung.
2.
Paracrine yaitu komunikasi suatu sel saraf dengan sel-sel yang ada di sekitarnya yang
terdapat ditubuh dengan perantara zat kimia, contoh proses radang, mengelurkan
impuls sehingga lekosit-lekosit datang.
3.
Endocrine yaitu komunikasi antara satu sel saraf
atau sekelompok sel dengan sel-sel lain di dalam tubuh dengan perantara zat
kimia yang beredar di pembuluh darah, contoh system hormon.
4.
Sinaps Sistem komunikasi antar neuron atau sel
saraf melalui celah sinaps.
Komentar
Posting Komentar